Jawa Pos Group Dominasi Koran di Jambi

Jumlah koran di Provinsi Jambi saat ini cukup banyak sekali, baik yang terbit harian maupun mingguan. Harian pagi yang terbit di Provinsi Jambi didominasi oleh Jawa Pos Group. Sampai saat ini, setidaknya ada 10 harian pagi dibawah naungan Jawa Pos Group yang terbit di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah (motto Provinsi Jambi), yakni Jambi Ekspres, Pos Metro Jambi, Bungo Pos, Radar Tanjab, Jambi Star, Sarolangun Ekspres, Kerinci Pos, Jambi Independent, Radar Sarko dan Radar Bute.

Nama Jambi Ekspres dan Jambi Independent pasti sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Provinsi Jambi. Keduanya merupakan anak perusahaan Jawa Pos di Provinsi Jambi yang saling bersaing merebut hati pembaca di seantero wilayah Provinsi Jambi. Jambi Ekspres dan Jambi Independent memiliki Gedung Graha Pena sendiri-sendiri. Jambi Ekspres dengan “Graha Pena Jambi Ekspres”-nya yang terletak di Jalan Pattimura dan Jambi Independent dengan “Graha Pena Jambi”-nya yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman. Keduanya sama-sama berada di Kota Jambi.

Meski bukan harian pagi pertama di Jambi, namun saat ini nama Jambi Ekspres tetap diperhitungkan, terus bersaing dengan Jambi Independent yang merupakan harian pagi pertama di Jambi. Jambi Ekspres pertama kali terbit pada 1 Januari 1999. Dengan mengusung motto Cerdas Dalam Perubahan, mulanya Jambi Ekspres beralamat di daerah Sipin, Kota Jambi sebelum akhirnya pada 1 Januari 2007 pindah ke Graha Pena Jambi Ekspres di Jalan Pattimura Kota Jambi. Dengan format 28 halaman, Jambi Ekspres berusaha memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di seluruh kabupaten/ kota di Provinsi Jambi. Dibawah pimpinan Sarkawi (sebagai General Manager), saat ini Jambi Ekspres telah memiliki 5 anak perusahaan harian pagi, yakni Pos Metro Jambi, Bungo Pos, Radar Tanjab, Jambi Star, Sarolangun Ekspres dan Kerinci Pos.

Pos Metro Jambi merupakan harian pagi di Kota Jambi yang mulai terbit sejak 27 Desember 2002. Dengan motto Pasti Beda (sebelumnya: Bukan Koran Pertama, Tapi Koran Tiada Duanya), Posmetro Jambi terbit dengan 12 halaman. Pos Metro Jambi termasuk koran kriminal, dengan porsi pemberitaan didominasi masalah kriminalitas. Terbit di Kota Jambi dan juga mulai merambah ke kabupaten lain yang ada di Provinsi Jambi.

Bungo Pos merupakan harian pagi yang terbit di Kabupaten Bungo. Bungo Pos mulai terbit sejak tahun 2004 dengan mengusung motto Harian Pertama dan Terbesar di Jambi Wilayah Barat. Bungo Pos hadir dalam format 12 halaman. Bungo Pos juga mulai melebarkan sayapnya dengan merambah ke kabupaten lain yang ada di Provinsi Jambi.

Radar Tanjab merupakan harian pagi yang terbit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Radar Tanjab mulai terbit sejak 15 Mei 2006 dengan motto Bacaan Utama Wilayah Timur. Dengan format 12 halaman, saat ini Radar Tanjab mulai merambah ke kabupaten lain yang ada di Provinsi Jambi.

Jambi Star merupakan harian pagi di Kota Jambi. Terbit pertama kali pada 16 Agustus 2007 dengan nama Star Batanghari. Sejak awal tahun 2008 nama Star Batanghari diubah menjadi Jambi Star dengan motto Spirit Baru untuk Kemajuan Jambi (sebelumnya: Selalu Tampil Akurat dan Rasional). Terbit sebanyak 12 halaman, saat ini Jambi Star mulai merambah ke kabupaten lain yang ada di Provinsi Jambi.

Sarolangun Ekspres merupakan harian pagi yang terbit di Kabupaten Sarolangun. Dengan format 12 halaman, Sarolangun Ekspres terbit sejak 9 Juli 2007. Dengan motto Selalu Ada yang Baru, Sarolangun Ekspres juga mulai merambah ke kabupaten lain yang ada di Provinsi Jambi.

Kerinci Pos merupakan harian pagi yang terbit di penghujung tahun 2007 di Kabupaten Kerinci. Dengan motto Selalu Terdepan Membangun Negeri, Kerinci Pos terbit sebanyak 12 halaman setiap harinya.

Jambi Independent merupakan harian pagi pertama di Provinsi Jambi. Terbit sejak 1 Juni 1995. Sebelum menempati Graha Pena Jambi di Jalan Jenderal Sudirman Kota Jambi pada tahun 2004, Jambi Independent beralamat di Jalan Pattimura Kota Jambi. Dengan mengusung motto Koran Pertama dan Terbesar di Provinsi Jambi, Jambi Independent terbit dengan format 28 halaman. Jambi Independent terbit di kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Dibawah pimpinan General Manager Ali Fauzi, Sampai saat ini Jambi Independent telah memiliki 2 anak perusahaan harian pagi yakni Radar Sarko dan Radar Bute.

Radar Sarko merupakan harian pagi yang terbit di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin. Radar Sarko terbit pertama kali pada 24 Juli 2006. Dengan mengusung motto Korannyo Orang Sarolangun dan Merangin, Radar Sarko terbit dengan format 12 halaman. Kantor redaksi Radar Sarko berada di Kabupaten Merangin, namun juga memiliki kantor perwakilan yang berada di Kabupaten Sarolangun.

Radar Bute merupakan harian pagi yang terbit di Kabupaten Bungo dan Tebo. Radar Bute mulai terbit sejak 20 November 2006 dengan kantor redaksi yang beralamat di Kabupaten Bungo. Dengan motto Asli Korannyo Orang Bungo dan Tebo, Radar Bute hadir menemui pembacanya dalam format 16 halaman. *

~ by isdiyanto on 9 March 2008.

38 Responses to “Jawa Pos Group Dominasi Koran di Jambi”

  1. Pak Is, berapa banyak sih penduduk Jambi? Medianya kok banyak nian? Kelihatannya, pembagian geografisnya makin sempit ya?

  2. Wah hebat juga ya…

  3. ya tentu saja. jawa pos kan media di indonesia yang benar-benar menjalankan ideologi “media capitalism”. memang seluruh media di dunia ini hanya satu ideologinya, yakni kapitalisme, namun jawa pos telah berhasil dan konsisten dengan pilihan ideologi tersebut.

    group tempo sekalipun yang mengusung idealisme, tetap saja takluk pada media capitalism, namun group tempo terlihat setengah hati menerapkan ideologi tersebut. sedangkan group kompas menjalankan media capitalism secara cantik, berbeda dengan jawa pos yang terlihat agak tanpa kendali, maaf lho mas eko yang ikut membesarkan jawa pos.

    cie

  4. seiring dengan perkembangan media yang bernauang di jawa pos group seharusnya media jawa pos yang salah satunya berada di kabupaten kerinci misalnya kerinci pos dengan motto ” Selalu Terdepan Membangun Negeri” walaupun dengan motto membangun,beritanya jangan ikutan membangun juga itu sam dengan pembohongan publik karna yang bagus-bagus semua yang jeleknya kejahatan pemerintah gak terungkap.jangan-jangan ada maunya ma pemerintah.he.he..he eh ya kok baru terbit korannya ga ada lagi dipasaran? salam pemerhati pembanggunan kerinci..by..by.

  5. jawa pos emangnya pingin ekspansi terus..lama-kelamaan akan menguasai seluruh jaringan media di indonesia. kalau dihitung-hitung , media asuhannya sudah merambah ke seluruh wilayah. berita nasionalnya hampir mirip semua, maklum dipasok dari pusatnya. kalo lihat katalog media di indonesia, paling banyak pasti jaringan jawa pos…

  6. wah, iki britane NARSIS ki…ngiklan to Mas Eko..??

  7. wah yang disumatera selatan nggak disorot juga mas.
    Salam kenal juga dari Palembang
    Sumatera Ekspres salah satu group jawapos di Palembang tampat saya bekerja.

  8. Emang benar. Tapi, yang perlu selalu diingat, kualitasnya harus diperhatikan lagi dan tidak melulu berita pemerintahan daerah. Wassalam

  9. hallooooo Kerinci Pos
    denger2 harian baru ya. beritanya apa aja sih???????????
    eh kakak gue ada yang wartawan Kerinci Pos lho…….. salam ya buat kakak gue tercinta. moga sukses ya Kerinci Pos.

  10. Pak Is, seyogyanya juga kunjungi http://katakata.wordpress.com/ mungkin bisa terjalin keakraban, beliau jurnalis senior di Jambi

  11. salut buat anak perusahaan Jawa Pos yang ada di Jambi, maju terus…. Saya berasal dari Jambi, sekarang saya kerja di Batam Pos – Batam, bagian grafis desain (iklan)

  12. Di Kerinci tidak hanya ada Kerinci Pos. Ada Radar Kerinci yang oplahnya lebih besar dari yang ditulis. Bahkan masyarakat Kerinci lebih mengenal Radar Kerinci (dulunya Radar Kincai) dari pada Kerinci Pos. Gimana nih, datanya gak akurat…


    isdiyanto:
    masih ada dua nama lagi harian pagi yang terbit di Provinsi Jambi, namun tidak disebutkan dalam tulisan di atas karena keduanya termasuk ‘1 paket’ dengan Radar Sarko. Dua harian pagi tersebut yakni Radar Sarolangun yang terbit di Kabupaten Sarolangun dan Radar Kerinci (sebelumnya: Radar Kincai) yang terbit di Kabupaten Kerinci. Untuk menemui pembacanya di Kabupaten Sarolangun, mulai awal tahun 2008 Radar Sarko menggunakan nama Radar Sarolangun dengan motto Kebanggaan Masyarakat Sarolangun (sebelumnya: Radar Sarko Edisi Sarolangun). Dan untuk menemui pembacanya di Kabupaten Kerinci, Radar Sarko menggunakan nama Radar Kincai yang kemudian pada akhir tahun 2007 diubah menjadi Radar Kerinci. Perubahan nama ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat Kabupaten Kerinci. *

  13. Sayangnya kok Kerinci Pos-nya terbitnya tidak merata. Kadang terbit kadang tidak, malahan sempat dua minggu tidak terbit kenapa. Katanya Jawa Pos, kok Jawa Pos tidak profesional.

  14. Pak Is gimana toh, Kerinci Pos kok gak nonggol2. Belom terbit atau salah tulis. Yang kami di Kerinci dan mayoritas dibaca itu Radar Kerinci. Kok dalam tulisan Pak Is gak disinggung-singgung Radar Kerinci dibawah naungan Jawa Pos.
    Ersa Sianturi

  15. Gimana nih Pak Is, Radar Kerinci bukan satu paket dengan Radar Sarko. Radar Kerinci punya manajemen sendiri bahkan halamannya pun beda dengan Radar Sarko. Di Radar Kerinci ada halaman Kerinci Memilih, Sahile Samudek, Gerbang Madani, juga ada Metro Sungaipenuh. Sementara Radar Sarko punya Merangin Memilih, Merangin Raya plus halaman Radar Sarolangun.


    isdiyanto:
    terimakasih atas tambahan informasinya mas hendrawan, semakin menguatkan bahwasanya harian pagi milik Jawa Pos Group benar-benar mendominasi media cetak harian di seantero Provinsi Jambi. *

  16. waah….jawa pos emang ok…mempunyai cabang di Kabupaten Merangin namanya Radar Sarko kini menguasai pasar bisnis di Jambi Wilayah Barat. saya rasa Kabupaten Merangin Jauh berkembang karena ada Radar Sarko…baguss neh untuk promosi dan iklan…

  17. Pak Is….gmana caranya untuk memuat iklan di Radar Kerinci….

  18. Salut memang untuk jawa pos group terutama yang ada di Jambi. Namun yang jadi permasalahan anak Jawa Pos terlalu banyak banget, sehingga berita antara yang satu dengan yang lainnya sama saja, bahkan sering terjadi penyamaan tema atau dalam istilah saya plagiat ide, sehinga kreativitas tidak banyak. Lagian dilihat dari jumlah penduduk Jambi sendiri, tidak seimbang dengan banyaknya koran yang diterbitkan. Apalagi tidak semua orang setiap hari baca koran harian.

  19. Salut buat perkemabangan media di prov jambi. Berarti rakyatnya haus akan berita contohnya kab bungo yang mempunyai dua koran sekaligu lumayan untuk memperkaya informasi seputar daerah, bravo

  20. ora mutu…yang ngomentari kelurga jawa pos dewek…intelek dong..kok radar sarko ama kerinci pos ngak akur… saling ledek…intelek dikit dong..kan malu ama pembaca yang cerdas..

  21. Radar Kerinci merupakan koran yang berita selalu faktual, unggul dalam ide, dan tentunnya oplahnya donggggg, gede banget. makanya selalu dicari di Kota Sungai Penuh.

  22. iya, jawa pos gruop emang paling menjamur di Jambi, tapi uniknya, tidak semua karyawannya sejahtera, wartawannya kere kere lho… he he he.. itu sih cerita temenku yang jadi wartawan… terlalu idialis kali ya.. atauu….

  23. ah masa, wartawan kere-kere, ngak juga tuh. Banyak dong orang-orang media yang sukses. lah wong yang penting tu, komitmen kerja, dan selalu berusaha sebaik mungkin. kalau udah gitu ya, moga aja sukses.

  24. Memang benar.. masyarakat kami haus akan pemberitaan, makanya kami selalu memberikan sesuatu yang berharga kepada wartawan (berita dong ah, masa uang sih!)

  25. radar bukan hanya di jambi saja di riau juga ada radar yang memuat radar rohil dan radar pekanbaru serta radar daerah tuh!!, apa juga jawa pos groub ?

  26. yang jelas saat ini kriminalitas sangat tinggi dijambi, sehingga koran posmetro merupakan pilihan masyarakat yang membutuhkan informasi pelaku kejahatan, tapi sangat sulit memberitakan penjahat berdasi karena banyak olahnya,

  27. majuuuu truz coooy !! jambi gituchu looooch….

  28. Jangankan koran nya, org jawo pun banyak d jambi…
    Eh..
    Jangankan orgngnya, koran nya pun banyak jawo d jambi..

  29. radar bute…..
    tolong dong banyakin berita-beritanya, jangan kebanyakan iklan..

  30. Jambi Star, kapan masuk ke Bungo..? Masa tinggal bungo saja yang tidak ada wartawannya. Gak adil dong….

  31. yup………good buat jawa pos group, sayo arang jambi yang tinggal d bandung selalu baca info2 jambi dari media online..good luck..jawa post group..

  32. Salam. Saya Hari dari Bandung. Tertarik melihat tulisan tentang grup Jawa Pos ini. Sama seperti di Jawa Barat, koran-koran di provinsi Jabar pun cukup banyak yang berinduk pada grup Jawa Pos. Bahkan saya sendiri pernah magang selama satu setengah bulan di salah satu koran grup Jawa Pos yang ada di Bandung. Magang itu saya lakukan dalam rangka menunaikan ibadah akademik di kampus (PKL).

    Mencermati kiprah koran-koran grup Jawa Pos yang bersegmentasi lokal, saya kira cukup menarik, bahkan perlu. Pertama, semenjak adanya kebijakan otonomi, kekuasaan tentunya tidak harus dilihat di ibu kota saja. Karena kini, setiap daerah dituntut untuk bisa mengembangkan potensi lokal masing-masing, terlepas dari kebijakan pusat. Dalam hal ini, kehadiran koran-koran yang bersegmen lokal perlu diberi dukungan. Sebabnya, salah satu tujuan utama dari koran sebagai media massa adalah mencerdaskan pembaca, dengan informasi-informasi dan ide-ide yang tercetak dalam rubrik sebuah surat kabar.

    Dengan fungsi koran sebagai wadah informasi dan ide yang ada di tingkat lokal itu, tentunya dapat memberikan ‘gizi’ yang baik bagi masyarakat di tingkat lokal. Disinilah, menurut saya, peranan koran lokal itu: mencerdaskan kehidupan masyarakat lokal.

    Untuk peranan koran-koran grup Jawa Pos yang bergerak di tingkat lokal ini, saya tergelitik oleh salah satu komentar di atas yang menyebutkan, bahwa koran lokal Grup Jawa Pos jumlahnya terlalu banyak. Saking banyaknya, hingga berita pun isinya seragam. Saya memang sering merasakan hal seperti itu. Dan, untuk grup Jawa Pos, saya kira tindak-tanduk perusahaan ini dalam menerbitkan surat kabar memang berlebihan. Selain isi berita yang seragam (karena mengandalkan jaringan JPNN), kualitas berita pun seringkali tidak begitu diperhatikan. Hal yang terpenting hanyalah mengejar kecepatan yang ujung-ujungnya hanya ingin meraup konsumen sebanyak mungkin.

    lalu, spirit yang eksis dalam grup yang bermarkas di Surabaya ini, seperti ‘bekerja dan terus bekerja’, seolah-olah menjadi pembenaran untuk hanya mengejar kecepatan dengan mengenyampingkan kualitas sebuah berita.

    Ada baiknya bila grup Jawa Pos tidak perlu menerbitkan surat kabar dalam satu kawasan dengan jumlah yang banyak. Ada baiknya bila cara bekerja fokus kepada peningkatan mutu penyajian berita. Dengan baiknya ‘gizi’ yang terkandung dalam sebuah berita, tentunya masyarakat juga akan senang, karena disajikan sebuah santapan berita yang berkualitas dan mencerdaskan.

    Sekian mungkin komentar saya. Terima kasih. Semoga sukses.

  33. saya sahrul, dari Bandung.
    mengacu pada tulisan saudara Hari tentang Jawa Pos yang oplah dan sub medianya yang bejibun.
    mungkin saya sepakat dengan anda bung terkait masalah kualitas berita dari media-media waralaba (beranakpinak).

    masalah penyeragaman dan penurunan kualitas, saya pikir ini adalah sebagian representasi kecil yang baru muncul dari efek negatif dari konsep konglomerasi media yang tengah di retas oleh beberapa media baru-baru ini, dan disini salahsatunya adalah jawa post.
    kedepannya saya yakin ketika konglomerasi media ini semakin meraksasa, akan dad hegemoni yang mengindikasikan wabah yang saya sebut sebagai kecenderungan “pers” membunuh fitrah pers.
    dimana kejumawanan media dengan konglomerasinya akan membunuh fungsi ideal pers itu sendiri.membunuh karakternya sendiri.

    lewat sub-ordinasi media-nya yang banyak, mereka (kapital) dibalik media konglomerat ini, akan mengikis kebebasan pers, salah satunnya dengan penyeragaman berita tadi.
    kedepannya akan tumbuh budaya diktatorisasi opini.
    suatu situasi dimana media konglomerat ini akan kebal dari kritik dan pendapat miring,
    contoh : bila ada komplain tentang tayangan atau pemberitaan dari salah satu media dari anak perusahaan konglomerat ini dari masyarakat. dan masyarakat mengirimnya ke media yang ternyata jejaring media yang dikiritik, maka keniscayaan opini itu di rilis adalah omong kosong belaka.tidak akan digubris.
    intinya, celah berpendapat kita akan menjadi sempit.

    sementara kerugian dari konsep konglomerasi ini tidak hanya akan drasakan oleh masyarakat saja. wartawan media ybs pun kerap akan di perah dengan berita yang diestafetkan, sementara honariumnya tidak setimmpal.

    sekian terimakasih

  34. Jambi Star enapa tidak merakyat lagi..? Dulu banyak mengankat tentang kehdiupan masyarakat hingga elemen terendah, seperti RT dan kelurahan. Sekrang koq hanya berita penjabat saja yang di angkat. Tampil beda lagi dong..

  35. Saya sebagai orang bungo yang pernah bekerja di media banga kota bungo punya koran sendiri namaun sangat disayangkan gaji mereka sangat kecil sahingga SDM yang bekerja di Radar Bute atau di Bungo pos..itu kadang mengeluh dan kinerja mereka menurun sehingga cari jalan lain untuk menambah seseran dan terbentuklah oknum oknum wartawan yang skillnya rendah itu memeras pejabat pejabat lokal yang korup..dan masa masa Pemilu adalah masa mssa panen bagi wartawan untuk mencari uang,,.ya saya mereka juga tidak bisa disaklahkan karena untuk kesejahteraan mereka memang belum bisa dikatakan layak..dan koran yang banyak dapat untung dari iklan iklan atau berita politik pikirkanlah kesejahteraan mereka sehingga mereka bisa bekerja sesuia dengan skill dan kode etik seorang wartawan…

  36. sebagai media besar di Provinsi provinsi se indonesia kam sebagai penggiat anti korupsi di jawa timur sangat antusias sekali dengan munculnya media Jambiekspres sebagai media group jawa pos, di provinsi jambi ini, tolong masalah korupsi lebih di efektifkan lagi untuk menuju kemakmuran masyarakat jabi dan kekokohan birokrasi pemerintahan provinsi jambi, salam kenal dan berantas korupsi sampai keakar-akarnya dan merdeka.

  37. Kepada saudara-saudaraku yang mengetahui nama dan alamat orang ini tlg bantu saya, karena orang ini telah melakukan penipuan terhadap saya.
    Hati-hati terhadap orang ini yang telah melakukan penipuan terhadap saya, rencana barter handycam saya dengan kamera canon 500d full kit, namun setelah barang saya diterimanya, ternyata resi dari tiki yang dia kirim tidak terdaftar.

    alamat pengiriman barangku ke dia :
    WAWAN/WAWAN SAPUTRA
    JL JAMBI-MUARO BUNGO KM 119
    DEPAN SMAN 7 BATANGHARI
    MUARA BULIAN JAMBI 36655
    PHONE : 085764225882 ( NO. TERAKHIR DAN UDAH TDK DPT DIHUBUNGI )

    WAWAN/WAWAN SAPUTRA
    JL JAMBI-MUARO BUNGO KM 115
    DEPAN SMAN 4 BATANGHARI
    MUARA BULIAN JAMBI 36655
    PHONE : 085764225882 ( NO. TERAKHIR DAN UDAH TDK DPT DIHUBUNGI )

    Dua alamat diatas yang diberikan kepada saya, namun barang saya kirim ke alamat kedua dan telah dia terima.
    Buat temen2 yang ada didaerahnya tlg bantu saya mendapatkan barang saya kembali karena saya tinggal di SOLO.
    NO. TLP. SAYA : 081329979030 ( HERI )

    alamatnya di face book : http://www.facebook.com/profile.php?…00002786972746

  38. saya berniat mengundang redaksi jambi ekspres dlm acara gahtering/lunch di Jambi via email…..bisa kah

Leave a reply to yenjie orange Cancel reply